Friday, June 5, 2009

d' sicrid guardian angel (part II)

Aira melangkahkan kakinya secepat mungkin di lorong sekolah yang sudah terlihat sepi. Mungkin bel sudah berbunyi beberapa saat yang lalu. Lorong sekolahnya yang sangat panjang dan berkelok kelok itu, cukup membuatnya sedikit berolah raga pagi itu.
"Alhamdulillah, gurunya belom dateng.." katanya pelan. "Tidur jam berapa lu Jeng tadi malem ?? tumben kesiangan.." tanya Nita ketika Aira merapikan rambut panjangnya yang terlihat kusut.
"Nyindir lu ?? gue kan tiap hari emang kesiangan.. hahaha tidur jam 11.."
"dasar,, kalong.. makannya jangan sms'an mulu sama Ario.. pacaran 1 kelas siih,, jadi repot kan ??"
"hah?!! pacaran sama Ario ?? apaan sihh lu. Lu ketularan orang orang deh..Kan udah gue bilang, gue sama Ario cuma temen. Lagian kalo gue pacaran masa gue ngga bilang bilang lu ??"
"iya dahh,, percaya gue.. "
Mereka menghentikan pembicaraan. Aira memutarkan bola matanya, melihat ke arah belakang. 3 meja di belakangnya masih kosong. Hanya ada Rei. Aira hanya menggeleng geleng. "Pasti tu anak telat lagii" ucapnya dalam hati.
Angka demi angka yang memenuhi papan tulis membuat Aira sedikit bosan. Guru matematikanya sedikit jayus. Setengah jam berlalu sejak bel masuk berbunyi. Tok..tok..tok. Seseorang mengetuk pintu 9E. Seorang cowok dengan rambut berantakan, tas selempang lusuh, celana SMA gombrong yang sudah menyentuh lantai dengan ujung2 nya yang robek karena terinjak injak, dan lebih terlihat seperti seseorang yang baru bangun tidur lalu langsung pergi kesekolah. Beberapa siswa hanya melongo, dan sebagian lagi hanya melihat sekilas dan tidak memperdulikannya. Aira hanya menggeleng, "Ariooo,, tuh anak niat sekolah ngga sihh, aduhh. apaan lagi alesannya telat hari ini ??banjir ? tiap telat pasti alesannya banjir.. padahal uda tau sekarang tuh musim kemarauu..". Nita hanya tertawa mendengar celotehan Aira.
"Misii pak.."
"Arioo,, suda berapa kali kamu telat ? ckckck,, kenapa lagi ? banjir ? heran bapak. Ini mungkin sudah beberapa kalinya kamu mengaku telat karena banjir yang ada di musim kemarau. Bapak curiga, jangan jangan kamu emang tinggal di pinggir kali. Jadi mau huja atau tidak, rumahmu selalu kebanjiiran.."
"Itu pak.. tadi, angkot yang saya taikin mogok.."
"ah,. ada ada saja alasan mu. Sudah, cepat duduk sana.."
Ario menuju bangkunya. Mungkin jika bukan karena otak encer yang di milikinya, guru guru sudah mengeluarkannya dari sekolah sejak dulu.
Istirahatpun tiba. Aira mengeluarkan flashdisk dari tasnya dan menuju bangku Ario. "Nih, materi makalah kelompok kita da di sini semua. Tugas ngerangkum lo, halaman 7-12.."
Ario hanya mengangguk, dan tidak berhenti menulis. Ia terlihat serius dengan buku matematika yang ia pegang. "Iih,, najong. emanggnya gue apaan. Ngomong baik baik malah di cuekin" desis Aira pelan. Aira berjalan meninggalkan bangku Ario.
"lo lagi deket sama Ergi ??!!
sebuah pertanyaa yang tidak terdengar seperti sebuah pertanyaan. Seperti sebuah ancaman. Dengan nada tinggi yang menukik.
"apaan sih lo, nada omongan lo ngga enak banget di denger.."
'sejak kapan lo deket sama dia "
"dia ?? Ergi bukannya sohib lu ?"
"sejak kapan ??!!" Ario mengulangi pertanyaanya dengan nada yang lebih tinggi.
"ap..appaan siih. Gue ngga deket banget kok"
"gue tau, sejak lu minta nomernya Ergi kan ?? trus lu sms dia duluan, deketin dia duluan, dan .."
"stop..stop..stop.. maksud lu apa sih ?? lu mau bilang gue itu cewek carper yang deketin dia duluan ?? eh asal lu tau yah, gue minta nomernya juga waktu itu buat urusan penting. Bukan karena gw pengen deketin dia. Lu tuh nyebelin tau ngga !!"
Aira meninggalkan Ario yang masih belum melepaskan pandangannya dari Aira.

@ @ @
Aira's diary
14 April 2007

Hari ini gue kesel banget sama Ario. Ih.. mau apa lagi sih tu cowok. Nyebelin abis. Gue akuin, gue emang suka sama Ergi. Tapi itu juga gara gara gue sama dia uda deket. Dan gue suka sama Ergi setelah gue deket akhir2 ini. Walaupun pas kelas 8 gue sekelas sama dia, bukan berarti gue suka sama dia daridulu. Gue juga minta nomornya buat urusan waktu itu. Sampe akhirnya sekarang kita sms'an. Heyy. itu di luar keinginan gue kok. Lagian juga cuman suka biasa ajah. Salah emangnya ??!. Dasar Ario. Cowok nyebelin. Mana tadi pagi, dia minjem hape gue lagi. Dan lu tau dia ngapain ?? dia buka buka inbox gue LAGII. Gue tau dari Nisa. Cewek yang duduk di depan dia. Gilaaaa.. ini udah keberapa kalinya dia ngecekin inbox di hape gue. Hampir setiap hari dia kayak gitu. seolah olah gue penjahat teror hape yang mesti dipantau tiap hari. Pantes aja, tadi dia tau kalo gue sms'an sama Ergi. Hhhh.. dosa apa gue sampe kenal cowok aneh gitu. Cowok dingin, aneh, berantakan pula. Heran gue, kok bisa yah, hampir separo cewek di kelas gue suka sama dia. Sampe2 ada acara cemburu sama gue segala. Oh God.... lama lama gue pakein kunci juga tuh hape gue biar dia ga bisa iseng lagi..

Aira Nevachirra.

@ @ @
Pukul 10.30 malam. Aira sudah ada di atas tempat tidurnya. Terbungkus selimut hangat dan memegang segelas susu coklat. Hapenya berdering. 1 pesan di terima.
Aira membuka hapenya. Ternyata dari Ario.
maafin gue soal tadi. Gue ngga bermaksud bikin lo marah. gue cuman ngga mau lu kenapa napa.
Aira agak kaget melihatnya. "gue ?? kenapa napa ?? loh emangnya ada paan sih ? gue cuman sms'an sama ergi. Apanya yang bahaya. Aneh banget.
ngga apa apa.
Hanya itu balasan dari Aira. Sepertinya ia masih sedikit kesal.

@ @ @
"emangnya ada apaan sih ?" tanya Aira di tengah tengah jam pelajaran PLKJ siang itu.
"gw bakal kasih tau lu, asal lu ngga ngomong sama orangnya" jawab Ario.
"apa ?"
"Waktu itu, Ergi pernah nampar cewek gara gara kesel pas sms 'an."
"hah ??!! Ergi mukul cewek ? bercanda lu Yoo"
"terserah lu mau percaya apa ngga. Gue tau, Ergi orang baik. Sangat baik malah. Klo dia ngga baik, gue ngga mungkin temenan sma dia selama ini"
"gue,,gue mesti gimana ?"
"lu berhenti sms dia. Jangan buat maslah baru."
Hanya itu kata kata Ario.

@ @ @
Sudah hampir 2 minggu Aira tidak berhubungan dengan Ergi. Ia mengikuti kata kata Ario. Meskipun sedikit berat, entah kenapa ia begitu mempercayai kata kata Ario. Entah Kenapa.
"Ayyy,, liat nih., Artis luar.. keren kan...." seru Nita dari kejauhan sambil menunjukkan sebuah majalah cetakan luar negeri. Aira hanya mengangguk. "dasar.. maniak." ucapnya pelan.
Ia memtuskan untuk keluar kelas. Untuk menemui ke 4 teman dekatnya yang kebetulan kelasnya terpisah di 4 kelas yang berbada pula. Mereka sudah berteman sejak awal kelas 8. Sudah banyak masalah yang mereka hadapi 1 tahun belakangan, yg membuat mereka semaikn dekat. Kelas yang terpisah tidak membuat mereka terpisah juga. Aira menemui Gress dan Hani. Sedangkan 2 temannya yang lain, Kla dan Dea masih ada di kelasnya. Mengerjakan ulangan susulan. "Hani !! Gress !!"seru Aira. "Woii,, ntar jalan jalan yuk.. kita nonton" ajak Gres. Hani mengangguk. Yup. Rencana pun ditentukan. Diantara mereka ber4, Aira dan Hanni memang terlihat lebih dekat. Mungkin karena dari awal kelas 8, Aira dan Hanni 1 bangku. Belum lagi, Aira dan Hannni pernah bertengkar hebat hingga akhirnya kembali bersatuu. Sejak saat itu mereka semakin dekat.
Hanni dulu pernah menyukai Ario. Hampir 1 tahun. Hanya saja, Nuri jga menykai cowok kucel itu. Dulu, Aira, Hanni, dan Nuri juga cukup dekat. Hingga sebuah maslah besar memecahkan mereka. Hampir 1 tahun, Hanni menutupi perasaannya pada Nuri. Ia tidak ingin Nuri tau, bahwa Hanni pun menyukai Ario. Selama 1 tahun juga, perasaan Hanni benar benar di uji. Hanni harus rela mendengar cerita cerita Nurri yang selalu gencar mengeluarkan jurus pedekate nua dengan Ario.
Beberapa bulan berlalu, semenjak Hanni dan Aro berbeda kelas, Hanni bilang perasaannya menghilang. Lebih tepatnya saat Gio muncul di hidupnya, dan mengalihkan perhatiaannya.
Masalah itu hanya seperti pergi sesaat dan muncul lagi. Hanya saja.. sekarang datang pada orang berbeda. Aira. Ya. Aira yang kini mengalaminya. Di satu sisi ia merasakan sesuatu yang aneh yang mulai merasuki dirinya. Perasaan aneh yang biasa menyinggahi seorang remaja di masa pubernya. Yup. Cinta. Dan di lain sisi, dia menghadapi seorang teman, Nuri yang dulu pernah jadi teman dekatnya, yang juga merasakan perasaan yang sama. Rasa pada sesorang yang sama pula. Ini membingungkan.

@ @ @

No comments:

Post a Comment