Monday, June 29, 2009

aku coba lebih dahulu menyadarinya

dulu, waktu gue sadari itu,
slalu terlambat, dan ngga ada pada saat yang tepat,
selalu kayak gitu,
berulang kali,

yap. gue malah nyalahin keadaan,
nyalahin orang orang di sekitar gue,
tapi sekarang gue sadar,
ternyata emang gue-lah yang patut di salahkan,

terlalu cepat ambil keputusan,
terlalu banyak berfikir,
terlalu banyak membuka masa lalu,
semua sebab terlalu",

sampe sekarang,
bahkan saat gue trauma,
saat gue ngga mau buka hati gue lagi untuk siapapun,
gue masih menyalahkan orang lain.
ya. semua orang, tidak pada porsinya,
menyalahkan orang lain, di luar kesalahannya.

ya. rasa itu memang sudah lama gue tinggalkan,
sebuah proses biasa-cinta-kecewa-hingga akhirnya msauk pada tahap biasa lagi.
semua terjadi seperti saat segalanya belum di mulai.
dulu.
biasa. dan kosong,
hingga akhirnya, semua berubah sekarang.
ya. sekarang.

dengan orang baru.
yang entah kapan gue mulai merasakan semua ini,
yang entah kapan orang itu bisa mematikan semua indera gue,
sampe,, yap.
gue ngga bisa nulis apapun tentang dia.
bahkan sedikit aja.
oke. disini gue lebih mebahas diri gue.
bukan dia.
untuk dia,
hanya hati gue yang bisa membahasnya,
membuat berpuluh makna terukir menjadi seribu kata,
yag selanjutnya berevolusi menjadi sejuta cerita indah.
ya. gue harap.

sekarang,
gue lihat sisi positifnya,
gue harus belajar dari kesalahan terdahulu.
mencoba merasakan segala sesuatunya terlebih dahulu.
sebelum semuanya terlambat dan menghilang.
bersamaan dengan berakhirnya masa SMA gue,
seperti dulu,
semua berakhir saat masa SMP gue juga berakhir.
semua yang terjadi
menghilang.
pergi dan terkubur seiring berakhirnya semua
terganti dengan lembar baru yang takkan sama seperti dulu.

oke.
kalopun selamanya akan tetap begini,
sampe akhirnya, semua ngga pernah terwujud saat gue menemukan orang baru , "lagi"
itu lebih baik,
setidaknya, gue sudah mencoba untuk lebih dulu menyadarinya.

biarkan semua cepat berlalu,
berganti dengan semya yang lebih pasti.
bukan bayang semu seperti semua ini,
yang terkadang membuat gue lelah.
tapi,
keadaan hanya mengizinkan gue diam,,
dan mengamati semuanya dari kejauhan,
mencoba meneliti saat yang tepat, untuk datang,

tapi semua juga masih semu,
apa saat yang tepat itu akan datang,
atau selamanya hanya ada dalam fikiran,
sampai suatu saat, seseorang 'baru' hadir lagi,
di fase yang berbeda.
entahlah.
tak ada yang tau.

^^

^^ (something in my heart)

INIKAH CINTA - M.E [ print lirik ]


Saat kujumpa dirinya
Di suatu suasana
Terasa getaran dalam dada
Kucoba mendekatinya
Kutatap dirinya
Oh dia sungguh mempesona

Ingin daku menyapanya
Menyapa dirinya
Bercanda tawa dengan dirinya
Namun apa yang kurasa
Aku tak kuasa
Aku tak tau harus berkata apa


Reff#
Inikah namanya cinta
Inikah cinta
Cinta pada jumpa pertama
Inikah rasanya cinta
Inikah cinta
Terasa bahagia saat jumpa
Dengan dirinya

Kujumpa dia berikutnya
Suasana berbeda
Getaran itu masih ada
Aku dekati dirinya
Kutatap wajahnya
Oh dia tetap mempesona
Rindu terasa
Dikala diri ini ingin jumpa
Ingin s'lalu bersama
Bersama dalam segala suasana

Friday, June 26, 2009

fiktif

Ketika cinta masih menjadi tanya
Ketika realita tak pernah membawa bahagia
Ketika harapan meninggalkan sejuta tanya
dan ketika cinta tak lagi berdiam di dada

Ku yakini, aku kini sendiri
Lengkap berkawan sepi
dengan segenap rindu yang mengiringi
Hari demi hari
akan kah hampa ini pergi ?

aku merasa sedikit jenuh
dengan segala hampa yang merengkuh
hingga hati dinginku luluh
aku ingin sekali pergi jauh


aku mungkin butuh penjaga
seseorang penghibur lara
seseorang penjawab tanya
hingga hampa ini tak lagi ada
dan pergi selamanya
akankah saat itu tiba ?





created by : er_we C=

Tuesday, June 23, 2009

d' sicrid guardian angel (part VIII)

Ya. Aira mudai menyadari suatu hal. Sesuatu yang ia pikirkan sejak dulu. "Emang Guardian angel beneran ada ya ? hh.. masa sih.. Tapi masa dia ?? tau ah" tanya Aira pelan. Pertanyaan yang terdengar aneh, karena memang Aira tidak terlhat bertanya pada siapapun. "Guardian Angel apaan Ay?" tanya Hanni. "Eh,, dari kapan lu ada di situ ?" jawab Aira malah balik bertanya. "yee,, lu malah balik nanya.."kata Hanni lagi. Aira hanya tersenyum dan melanjutkan lagi kegiatan di jam istirahatnya.


@ @ @
Aira's diary
27 September 2008

Emang sih ngga ada larangan punya Guardian Angel yang umurnya lebih muda. Tapiikannn, aneh aja kedengerannya. Gimana juga dia mau jagain gue kalo umurnya lebih muda. Ya,, ini bukan salah gue berfikir kayak gitu. Dimana mana juga kan yang tua yang biasanya nolongin yang muda. hehhehehe Lagian,, emang guardian ANgel beneran ada ?? ini kan justru pertanyaan yang paling dasar. Impian gue emang punya guardian angel. Tapi maksud gue kan, Guardian Angel itu ada di dalam hati cowok gue "nanti". Soalnya gue belom punya. Bukan kayak yang terjjadi sekarang. Siapa coba yang ngga aneh kalo ternyata tu guardian angel punya sayap bentulan ? ngeri gilaa. Udah gitu selalu tau kapan gue ada di dalam bahaya. wahwahwah. Tapi kan dia masih kecil. Cuma 1 tahun lebh muda sih.. Tapi tetep aja. Masa gue di jagain sama dia ? ngga mungkiiiiiiiiiin. ini semua aneh. ngga logis. Dan kalo pun iya dia Guardian Angel gue, kenapa baru dateng sekarang ? knapa ngga dari dulu aja,, ahh. malah makin pusing. :C

Aira Nevacherra

@ @ @

"Aww !!" kata Aira berteriak ketika seseorang menarik tasnya saat ia akan menyebrang. "Aduhh,, gila, lagi lagi nyaris.." kata Aira pelan. "seneng banget sih lu bercanda ama maut ?!" kata seseorang yang menarik nya. "Vi.. Virgo ??"
ya...ya...ya.. lagi lagi dia. Lagi lagi dia yang datang di saat yang tepat.
"Kenapa sama gue ?"
"Lu tuh siapa sih sebenernya ??!" tanya Aira. Tapi Virgo hanya menunjuk name tag di seragam sekolahnya.
"gue Virgo Pratama. Bukannya gue udah bilang ama lu pas kita pertama ketemua ya ?"
"ngga lucu." kata Aira sambil berlalu pergi.
"gue emang ngga pernah ngelucu.."
Aira mempercepat langkahnya.
"Gue udah kelas 11 dan gue ngga perlu bantuan lu. Anak kelas 10.." jawab Aira semakin dingin.
"yakin ? katanya udah kelas 11,, tapi udah 2 kali hampir ketabrak gara gara nyeberang..ckckckck"
"ihh !! lu tuh nyebelin."

@ @ @

Ya. Hari terakhir ulangan. Dan hari terakhir juga ia akan duduk bersebelahan dengan Virgo. Seperti biasa, Virgo menunggu Aira menyelesaikan soalnya, baru ia keluar kelas.
Sabtu pagi yang menyenangkan. Karena hanya 1 mata pelajaran, aira bisa segera keluar dari ruangan tekutuk itu. Ruangan yang selalu berhasil menyiksa Aira setiap menitnya.
Aira menuju kelasnya, karena beberapa nilai hasil ulangan akan di bagikan. Selesai ulangan di bagikan, Aira menggandeng tangan salah seorang temannya. "Hari ini jadi jalan jalan kan No?" tanya Aira pada Nuno. "Yoi,, sama Hanni juga. Aira juga menggandeng tangan Hanni. "ya ampun.. botol gue ktinggalan di ruangan tadi.. anterin yuk Hann !!!." ajak Aira. Hanni mengangguk dan mereka segera kembali ke ruangan tadi.
Tapi, saat kembali ke ruangan tadi, Aira melihat Virgo dan teman2nya masih duduk duduk di depan ruangan kelas. Virgo terlihat memegang gitar. Dan sebuah lagu Shela on 7, terdengar merdu ia nyanyikan. Dengan suara berat khas cowok, sempat membuat Aira melirik ke arahnya. Dan Virgo segera melancarkan jurus andalannya. Senyum dingin.

"Tenangkan resahku saat langkahku
Terasa berat
Teduhkan jiwaku
Saat matahari bersinar terlalu pijar
Karena dirimu satu-satu yang kuandalkan
Saat diriku tak mampu berdiri di sini sendiri

Ceritakan Sayang
Hari-hari yang telah kau lalui
Katakanlah Sayang
Semua hal yang kau benci dari diriku

Cobalah Cobalah
Tuk mengerti keadaan ini
Aku rapuh saat kau tinggalkan

Tunjukkan padaku
Kau selalu mencintaiku
Jadilah pelindung bagi sayapku
Aku berjanji Aku berjanji
Selalu menemani langkahmu
Dalam setiap helai nafasmu

Bangunkan tidurku
Bila kau terjaga lebih dulu
Dan bertegaslah sayang kita isi makna
Indahnya hari ini"

Aira yang salting segera masuk kedalam kelas dan mengambil tempat minumnya yang ketinggalan.

@ @ @

"Kok bisa pas gitu Ay ??" tanya Hanni ketika mereka melintas di lorong sekolah menuju kantin. Dea ingin mengisi perutnya dulu katanya, sebelum mereka pergi jalan jalan. di mol. "tau tuh.. gue jadi makin bi.." ucapan Aira terhenti saat tubuhnya melintas di depan akuarium mading sekolah. "Tunggu deh Hann"

Sayap Patah

Aku memang seorang malaikat
Yah. Malaikat bersayap patah.
Sayap ku takkan kembali jika aku tak menyelesaikan tugasku.
Menjaga seorang manusia yang akan menjadi tanggung jawabku

Sayap itu membuatku tak bisa kembali
Dan selamanya akan tetap disini
Memaknai setiap hari,
melindungi sebuah hati,
agar hari harinya kembali berarti.

Aku akan selamanya menjaga dia.
Agar luka dan duka
musnah dari hatinya
pergi untuk selamanya

Saat hari itu tiba
aku akan mengungkap semuanya
agar ia tau,
akulah sang malaikat yang tak kan kembali ke tempat aku berasal
karena selamanya akau kan bersama dia
menjaga ia, dan hatinya
agar tak lagi terluka.
Ya, aku hanya akan jadi malaikat
yang menjaga pintu hatinya.
Andai dia percaya itu,
aku adalah jawaban dari setiap mimpi malamnya.

"rasi bintang"

Begitu yang tertulis di slah satu kotak di akuarium itu. Sebuah pusi aneh yang begitu menarik perhatian Aira. "rasi bintang ? rasi bintang itu kan..jangan jangan Virgo ? kemaren gue liat di buku anehnya dia, di cover depannya juga ada tulisan rasi bintang. Apa beneran dia ? kok semuanya bisa jadi sekebetulan itu ??!" Aira hanya menarik hipotesis tak beralsan yang membuatnya kembali bingung. Aira memang menginginkan seorang guardian angel. Tapi, kalau Virgo memang bteul bukan guardian angel, tau dari mana ia tentang semua ini ? semua pikiran Aira selama ini. Tapi kalo memang iya, apa benar guardian Angel sungguhan itu benar benar ada ? mustahil. Tapi jika hal itu nyata, Aira hanya bisa bersyukur, karena ternyata ia tidak pernah kehilangan impiannya. Ia tidak pernah kehilangan guardian angelnya yang ternyata memang bukan Ario, yang selama ini menghilang.

to be continue..

haduuuuuuuuuh pusing !!

ehh,, gw dapet mimpi burukk !!!!

sabtu depan., ada rapat buat rencana reunian,,
gw uda absen sekali, dan besok gw di paksa dateng ,,

tapii, oke.
lucu banget.
ketua panitianya ternyata mantan gue pas smp.
oh tidaaaak,,
ketemu mantan sekaligus pacar pertama gue,,

dan malangnyaaa,,
ternyata wakil ketuanya juga mantan gue pas smp,,
p.a.r.a.h banget.
apa coba ??
gue baru pacaran 3 kali, dan gue mesti ketemu mereka dalem waktu yg sama,,
udah gitu gue punya hubungan yang kurang baik sama mereka ber2 setelah putus,, eh 3"nya sih sebenernya.

hhhh..
dan tau lagi apa ? pcar pertama gw, sebut aja PP, dari kemaren sms gue. NGGE JELAS.
kayanya dia mau ngerjain gue,
masih dendam kali tuh anak gr" masalah dulu.
adooooh.. pusing.
tapi liatin aja,, gue bakal kerjain balik dia..
kita liat aja, siapa yang bakal KALAH,, hahahahha (ketawa orang jahat ceritanya..)

gw tau sekarang emang kerasa sepi banget,
dan indah banget rasanya kalo PP gue dateng, dan smua bisa kaya dulu lagii,,
yaa,, namanya PP, mau ngga mau gue mesti ngaku gue masih sayang ma dia,,
gilaaa kalii.

tapi kalo dia malah ngerjain gue, dan stau gue sih dia emang agak ngga bener,,
bukan salah gue ngerjain dia balik,, hahhaha

gue bakal kasih hati gue sama sma orang yang bener2 sayang tulus sama gue, bukan cuman kasih sayang sesaat yang kadang kadang cuman bikn nyakitin.
yuo. itu moto gue.
Dan,, bocoran dikit,, beberapa list nama di buku diary gue udah mulai ke isi,, ahahaha
jadi bingung xD

okeyy,, liat aja nantiii..

Saturday, June 20, 2009

d' sicrid guardian angel (part VII)

Aira masih berkutat dengan soal fisika nya. Sudah hampir 45 menit waktu yang ia habiskan untuk menyelesaikan soal soal biadab itu (=D pengalaman pribadi). Tapi ia bahkan baru menyelesaikan setengahnya. "Go.. gahool banget tu guruuu, bikin soal jiplak abis gini dari LKS.. mana udah di kasih kuncinya lagi ama dia.. mantaap !! ini mah,, gue merem juga dapet cepek.." ucap salah satu anak kelas 10 yang duduk di belakang Virgo. Virgo hanya tertawa kecil dan bilang, "gue juga udah kelar dari tadii..".
Seolah olah menar nari di atas kesulitan anak kelas 11,, anak kelas 10 bersorak sorai karena soal yang di berikan dengan mudahnya sudah terisi penuh. "bukannya bersyukur .. ga tau apa gue udah setengah hidup ngerjain nii soal,, mata gue udha hampir juling ngeliat angka yang desek desekan ginii !.." desis Aira. Lagi lagi tidak sadar mengumbar ke' madesu'an nya.
Virgo sepertinya mendengar ucapan Aira,, ia sedikit tertawa. Tawa kecil yang tidak bisa Aira dengar. Saking seriusnya ia berkutat dengan soal yang ada di hadapannya.
Hampir semua anak kelas 10 sudah keluar dari 25 menit yang lalu. Tapi Virgo masih duduk di tempatnya. Aira yang sedang mengoreksi jawabannya sempat menoleh. Ia melihat cowok dingin yang ada di sebelahnya sedang sibuk menggambar sesuatu di belakang lembar soalnya. Tidak begitu terlihat jelas oleh Aira. Sekilas terlihat gambar seorang cowok dengan sayap di punggungnya. "Loh.. bukannya tadi dia bilang udah kelar dari tadii.. kenapa ngga keluar sih ?? betah banget duduk di situ.." ucap Aira dalam hati.
"kamu belum seleai nak ??" tanya salah seorang pengawas. "lagi ngoreksi pak. takut ada soal yang belum ke isi.." jawab Virgo santai sambil menutupi gambar di kertas soalnya.
10 menit berlalu dan akhirnya Aira menyelesaikan soalnya. Setelah berdoa, ia bangkit dari kursinya dan mengambil tas. Saat Aira merapihkan barang barangnya, Virgo juga terlihat melakukan hal yang sama. Aira menoleh heran. Ada apaan sihh sama ni anakk, aneh, pikirnya.
"ini kebetulan kali ya, kita selesainya barengan mulu.." ucap Aira di iringi tawa di bibirnya.
"kalo gue bilang gue sengaja, pasti lu ga bakal percaya." jawab Virgo singkat sambil berlalu pergi. Dengan sebuah senyum dingin yang terlihat di ujung bibirnya.
Tawa kecil Aira seketika berhenti. "sengaja ?" tanyanya pelan walaupun tak ada jawaban dari siapapun.

@ @ @

Kantin terlihat ramai hari ini. Hari ke empat ujian blok. Itu tandanya 2 hari lagi ujian selesai.. Aira dan ke 4 temannyasegera meninggalkan kantin setelah makan siang.
"ka Rastaa !!.." panggil Aira dari seberang jalan.
"Aira aja yang nyeberang !! kakak di sana aja.." lanjutnya lagi. Setelah berpisah dengan ke 4 temannya, Aira pun bersiap menyebrang. Tapi, tali sepatuny lepas dan membuat cewek itu nyaris terjatuh. Dan kacaunya sebuah mobil melaju kencang dari arah berlawanan. "Ay !!! Awas mobil !,," teriak kakknya panik. Rasta langsung bersiap turun dari motornya. Namun,
Seseorang mendorong Aira dari belakang dan membawanya keluar dari jalanan. Ia menyelamatkan Aira.
"Nyariss.. hhh" kata Aira dengan polosnya.
"katanya udah kelas 11,, nyeberang aja ngga bisa ."kata cowok itu sambil bangkit meninggalkan Aira.
"Virgo ??!" Aira sedikit berteriak. Entah dengar atau tidak, Virgo tidak berhenti melangkahkan kakinya.Ia malah menaiki motor yang ia parkirkan beberapa meter di depan gerbang sekolah.
Yap. lagi agi terjadi. Sudah berapa kali cowok itu selalu datang tepat saat Aira sedang dalam masalah ? Seperti saat kejadian pulang sekolah saat hari ke 2 ujian blok, Aira nyaris terjatuh dari tangga. Semua siswa yang berdesak desakkan turun, membuat Aira nyaris terjungkal. Tapi di tengah kerumunan itu muncul Virgo yang tiba tiba saja menahan tubuhnya. Llalu saat kejadian sore kemarin, padahal saat itu Aira sedang berada jauh dari sekolah. Ia sedang membawa kucingnya jalan jalan keliling komplek perumahan. Saat melewati sugai kecil, kucingnya melompat dari tangan Aira karena melihat seekor anjing Herder besar melintas di depan mereka. Untung saja kucingnya tidak masuk kedalam sungai. Ia tersangkut di antara celah celah jembatan. Aira berusaha mengeluarkan Pupy, kucingnya. Tapi ia kesulitan. Jaraknya terlalu jauh.. dan bisa tebak apa yang terjadi karena kenekatannya. Aira lagi lagi nyaris terjungkal. Hanya bedanya, yang ia hadapi kai ini sungai, tidak hanya anak tangga.
Ya ya ya. Virgo lagi lagi datang. Enah dari mana. Ia sigap mencengkram tangan Aira dan lagi lagi menyelamatkan cewek itu. Virgo juga menyelamatkan pupy. Tapi saat Aira bertanya sedang apa ia di daerah komplek perumahannya, Virgo hanya tersenyum. Senyum licik yang jadi jurus andalannya untuk menjawab semua pertanyaan Aira. Ia lagi lagi berlalu pergi dengan sebuah tanya yang belum sempat terjawab lagi dari bibir Aira. "kok bisa sih ??"
Semua kenyataan itu memaksa Aira untuk berfikir. Atau,, jangan jangan, Virgo itu Guardian Angel sungguhan ??!!...

Friday, June 19, 2009

d' sicrid guardian angel (part VI)

Aira's diary


Hari ini gue abis sharing sama Hanni. Puassss banget. Hanni emang paling dewasa kalo soal kaya ginian. Hehehehe. Dan hari ini memtuskan untuk tetap memperjuangkan harapan gue. Yaitu.. punya cowok yang bisa nerima gue apa adanya. Tanpa harus jadi sempurna. Tanpa rasa canggung, karena gue tau, cowok itu bakal tetep sayang sma gue walaupun gue ngelakuin perbuatan sekonyol atau sebodoh apapun. Cowok yang pastinya bakal lebih seneng kalo gue bertindak sesuai apa yang gue inginkan. Cowok yang bisa jadi kaka gue, sahabat, dan cowok gue sekaligus.. Ngga perlu mengumbar rasa sayang pake kata kata yang terkadang malah ngga bisa di percaya. Cowok yang setiap harinya punya ide kreatif untuk ngungkapin rasa sayangnya, ngga hanya pake media kata atau rayuan gombal. Iya. menyenangkan rasanya membayangkan semua itu. Tapi, menyedihkan kalo berfikir, apa akan ada Anthony yang ke dua atau ke tiga dan seterusnya ?? mudah mudahan..

Aira Nevachirra

@ @ @

Hanya perlu waktu 2 bulan untuk mengikatkan rasa sayang Dia dan Hanni. Yap. Dalam waktu yang tidak lama mereka menjalaninya seperti air mengalir. Berbeda dengan Hanni dan Dea, yang masih asiik menikmati masa 'sendirinya'. Hingga akhirnya ujian ke empat di semester pertama di mulai.
Aira datang kesiangan pagi ini. Mungkin karena tadi malam pikirannya di penuhi angka yang membuatnya sulit tidur. Bahkkan semua angka angka itu masih mengganggu Aira di dalam mimpinya.
Aira menaruh tasnya dan membuka buka Matematika nya. Ya. 1 kata. Matematika. Membuatnya hampir gila semalaman ini. Seperti biasa, Aira membahas beberapa soal yang dia anggap sulit bersama teman temannya. Sekilas, Aira melihat bangku sebelahnya di duduki anak kelas X. Perempuan, pikirnya.
Hingga bel berbunyi, Aira sibuk membereskan buku nya dan menyiapkan kartu ujiannya. Aira pun duduk lagi di bangkunya setelah menaruh tas nya di depan kelas.
Tapi Aira sempat terperangah saat melihat seorang cowok duduk di sampingnya. "tadi perasaan cewek dehh.." batinnya.
Tapi sudahlah, tidak penting membahas hal seperti itu sekarang. Toh, tidak berpengaruh apakah cowok atau cewek yang duduk di situ. Yang penting mudah di ajak kerjasama, begitu pikirnya.
Soal pertama di bagikan dan yaap, karena dia mendapatkan bangku paling depan, sinar matahari yang masuk melalui celah celah pintu sedikit mengganggunya. "Silaauu,," desisnya pelan. "Silau ??" tanya cowok yang duduk disebelah Aira itu. Aira hanya mengangguk polos dan cowok itu dengan polos juga bangkit dari kursinya dan menutup pintu yang sejak tadi di buka oleh guru guru yang menyinggahi kelas Aira. "Nama gue Virgo.." katanya terdengar sedikit cuek. Karena matanya masih tertuju pada soal, tapi mulutnya berbicara pada Aira. Membingungkan. "Airaa.." jawabnya pelan. Cowok itu hanya mengangguk.
Waktu yang tersisa tinggal setengah jam lagi, tapi Lembar jawaban Aira masih terlihat sepi. 15 nomer terlihat masih kosong. Begitu juga dengan teman teman satu ruangan Aira. Semua anak kelas sebelas terlihat masih berjibaku dengan soal super duper sulit itu. Sedangkan anak kelas sepuluh justru dengan senyum yang terpampang, seolah baru selesai dan memenangkan peprangan, justru dengan entengnya keluar dari kelas. Mungkin hanya tersisa 5 sampai 6 orang lagi untuk anak kelas sepuluh.
Aira mulai tidak tenang. Kakinya mulai susah diam. Detik demi detik suara jam di pergelangan tangannya membuat ia semakin setres. "Akhirnya selesai jugaa.." ucap Virgo pelan. "Adu duh.. madesu banget sih nih mtk gue.. suraa.. mana anak kelas sepuluhnya uda pada keluar lagii.. kan kalo sepi jadi susah nyontekk..kalo sendiri, nanyanya kan jadi gerogi,, takut..ahh,, jahat.." balasnya tak sadar. Mungkin ia tidak bermaksud menimpali ucapan Virgo. Tapi Virgo terlihat mengerti.
30 menit waktu penyiksaan itu berlalu, hingga Aira selesai dengan soal nya. Setelah beberapa temannya keluar kelas, ia pun memutuskan untuk udahan. "udah selesaii ??" tanya Virgo. "udaaah" jawab Aira sambil tersenyum lebar. Lagi lagi tanpa sadar. Aira menoleh ke arah Virgo yang sedang merapihkan LJK nya. "syukur dehh" jawabnya pelan. Aira baru menyadari satu hal. Virgo satu satunya murid kelas sepuluh yang tersisa. Aira semakin terperangah saat materi yang di ujikan ternyata termasuk mta pelajaran mudah untuk Virgo. Bahkan dari waktu satu stengah jan yang di berikan, hanya membutuhkan setengahnya untuk menyelesaikan soal yang di kerjakan. Terlebih,, saat Aira sadar, Virgo tadi bilang,, dia sudah menyelesaikan soalnya setengah jam sebelum jam berakhir. Apa itu tandanya?? Virgo sengaja menunggu Aira , agar dapat membantu Aira jika Aira butuh bantuannya ? Mungkin hanya hipotesis tanpa alasan. Tapi bagaimana jika Virgo melakukan hal itu terus menerus hingga 6 pelajaran berlalu. Dan ujian memasuki hari ke 3. Bagaimana jika Aira merasa bahwa ada seseorang yang menjaganya selama ujian ini ? menjaganya dari guru gru killer yang mengawas diruangannya, yang terkadang membuat Aira down terlebih dahulu. Dan saat Aira menyadarinya, ia menemukan sebuah fakta. Virgo selalu menunggu Aira selesai mengerjakan soalnya, baru setelah itu ia keluar kelas. Apa ini berarti.....

@ @ @

d' sicrid guardian angel (part V)

Ya. Aira memang menikmati hidupnya sekarang. Penuh rasa syukur. Punya sahabat yang begitu menyayanginya, punya keluarga yang mencintainya. Apalagi yang kurang? mungkin satu hal. Rasa cinta yang dulu pernah menghiasi hari harinya.
Aira mengambil headseat nya dari tas dan menuju beranda kelas bersama Hanni. "Han.. ngga salah kan ya, kalo gue punya cita cita sama kaya apa yang di alamin Gress sekarang ?" tanya Aira polos pada Hanni.
"Maksudnya cita cita yang mana ?"

"Gress punya cowok yang sayang banget sama dia.."

"ya ampuun, ntar juga kalo lu punya cowok, pastilah dia sayang sama lu,, kalo ngga,, ngga mungkin kan dia jadi pacar lu ??"

"maksud gue, Gress ngga perlu jadi orang lain di depan Anthony. Cukup jadi seorang Gress aja. Gress yang ngga suka dandan, Gress yang sembrono, Gress yang tampil apa adanya.."

"iyaa.. Gress beruntung.."

"Anthony bisa jadi kakak, sahabat, dan pacar dalam waktu yang bersamaan.. Gress cukup jadi dirinya untuk mendapatkan cintanya Anthony..Bahkan, gue kaget banget waktu Anthony bilang, dia bahkan ngga tau apa yang dia suka dari Gress. Dia cuman bilang, mungkin gara2 dia suka semuanya.. Dia suka Gress yang apa adanya.."

"iyaa Ay.. gue jadi inget pas Gress 'tembus' di mol..hahahaha dia dengan polosnya ngomong sama Thony.. Dan Thony langsung ngasihin tas nya ke Gress untuk nutupin rok nya.. Sikap bijaksana yang biasanya cuman dimilikin sama seorang kakak.."

"iyaa.. Gress beruntung.. Dan yang gue kaget.. Gress pernah bilang, rasa sayangnya ke Thony ngga pernah bikin dia salting atau canggung sama Thony. Karena mungkin Gress ngerasa, kalaupun dia ngelakuin hal yang aneh atau salah di depan Anthony, Anthony ngga akan berhenti sayang sama dia..Bahkan,, Gress bisa jadi apapun yang dia ingingkan.."

"iyaa.. tanpa perbuatan pun Gress sadar sepenuhnya, Anthony sayang sma dia.. tanpa sebutan aku-kamu, tanpa sebutan sok manis tiap hari, tanpa kata kata i love you yang kadang kadanag justru karena keseringan malah bikin bosen.. ahahaha"

"iyaa,, ada aja perbuatan Anthony yang beda setiap harinya untuk nunjukkin rasa sayangnya ke Gress yang dalem banget..Thony terlalu kreatif.. Gress beruntung punya Thony. Dan gue ngga slah kan ya ?? kalo gue berharap ada seratus Anthony lagi yang ada di luar sana.."

"iyaa.. gue percaya kok..Mungkin kita cuman harus berusaha.."

"kita ??? elu kan udah ada.."

"sstt.. Dio lewat tuh,, ntar kedengeran.."

Aira hanya tersenyum melihat sahabatnya salting ngeliat gebetannya. Ya. Mungkin benar kata Hanni. Dia hanya perlu berusaha. 2 Kegagalan yang ia alami di masa lalu sudah mampu memberinya pelajaran berarti. Bahwa tak perlu jadi sempurna untuk mendapatkan orang yang benar benar menyayanginya. Hanya butuh sebuah rasa nyaman dan rasa aman untuk tau apakah orang itu benar benar menyayanginya dengan setulus hati. Benar benar menjaganya dengan sepenuh hati. Bukan hanya kata. Kata yang terkadang bisa berisi kebohongan dan kepalsuan. Kata yang biasanya membunuh semua indra hingga tidak lagi mampu membedakan apakah itu kenyataan atau hanya sebuah kebohongan. Hanya hati yang bisa melakukannya. Dengan segenap rasa peka dan sejuta indra perasanya, yang terkadang justru lebih kuat dari lima indra universal yang manusia punya.

@ @ @

Friday, June 12, 2009

sebatas rasa syukuur

ya.
gue sedang berada pada titik kebimbangan paling parah di hidup gue.
gue akuin itu.
entah karena apa.
gue memutuskan untuk tidak berhubungan dengan siapapun untuk beberapa hari ini,
yup. kecuali keluarga gue.

gue butuh waktu sendiri sama keluarga gue.
ngga tau kenapa, gue ngga mau nyia nyia in waktu sedikit aja sama keluarga gue
gue sayang mereka
andai aja, ada yang bisa gue lakuin untuk ngbuat mereka selamanya bahagia,
gue akan lakuin,
apapun itu.
termasuk jika keadaan maksa gue untuk nyerahin hidup gue,
untuk mereka.
gue pun akan lakuin itu.
agak serem emang kedengerannya,
tapi itu cuman sebagian ungkapan rasa syukur gue karena punya keluarga sebaik mereka.
ade, papah, sama mamah gue.

andai ada yang bisa gue lakuin,
untuk ngebuat mereka tersenyum dan bahagia selamanya,
akan gue lakuin itu, sekarang juga.
termasuk,
jika keadaan maksa gue,
nyerahin hidup, nafas, sama detak jantung gue untuk senyum mereka,
gue akan lakuin itu.. :)

Monday, June 8, 2009

gw lagi senengg

yup. sebelumnya gue jelasin, gw belum ngelanjutin cerpen. Soalnya, gw paling males nulis cerpen siang siang. Mu ampe 2 jam gw kicep di komputer juga, tu cerpen ga bakal jadi. Gimana yaaa,, kurang dapet feel nya gitu.

Oke. gue mulai bercerita. Seorang teman gue yang ketagihan dalam membuat film, minta gw untuk jadi script maker lagi. Walaupun beda kelas, gw sama dia masih deket. Dia juga bilang, dia bikin film cuma buat iseng iseng aja ngisi liburan.
Yup. Lu tau reaksi gue ?? seneng banget buuu.
Gue mulai dalam 1 minggu pertama sebelum UB. Dan lu tau ?? jadi setengahnya aja belum.
Ya, cerita dikit, supaya orang orang tau, bikin script itu ngga semudah bikin cerpen. Buat gw, bikin script itu mesti nyeimbangin dialog semua orang, biar ga ada yang ga dapet peran.
Sama banget ceritanya pas gue dapet kewajiban nulis script buat kelompok gue.
Di saat yang lain belum kepikiran sama sekali buat bikin script, script malah udah GUE BIKIN JADI. Tapi lu tau apa ???!!! Ngga ada yang bilang MAKASIH SEDIKITPUN. Terkecuali buat temen temen deket gue doang.
Dan LO TAU APA ??!!!!!!!!!!
Ada yang protes, komplein pas brifing pertama. "Kok ini latar tempat nya susah banget sih ?"
Gila,, rasanya kaya di lempar sepatu dalam radius 1 meter doang. Eh HALOOOW ?? G a ada yang maksa lo buat make SCRIPT yang gue bikin. Kalo emang lo ga mau make, ya udah.. GUE GA MAKSA.
Maaf yah, gue jadi cerita panjang lebar. Gue cuma merasa sedikt tidak di anggap sama sekali menjadi seorang scriptmaker. Hahahahah
Karena yang gue tau, scriptmaker di 3 kelompok lain, menjadi orang yang paling hangat di butuhkan. Tidak seperti gue. Bahkan sepertinya mereka (kecuali sahabat deket gue) mereka lupa kalo scriptmaker nya tu gue.

Oke. Disini gue bukan orang yang gila pujian. Bukan orang yang pengen banget di perhatiin, karena GUE CUMAN SCRIPTMAKER. (tapi, seandainya ga ada gue, apa bakal tu jadi FILM nya ??)
Gue cuman pengen setiap orang tu merasa semuanya udah punya andil yang besar untuk film ini. Gue ngga pengen ada orang yang ngerasa perannya lebih besar.
Saat ada orang yang menyalahkan gue, bahwa semua berawal dari script yang terlalu berat, gue nanya sama mereka. "lo pernah ngga sih ada yang mikir, nanya kek gitu,, berapa lama gue bikin ini scrip ??!! untuk ukuran script 12 halaman, bukan pekerjaan gampang. Untuk nyesuain supaya 10 orang dapet peran semua itu, bukan pekerjaan mudah. Apalgi gue mesti ngerombak sebuah cerpen jadi script kayak gini. Pernah ga ada yang nya, berapa malam liburan yang gue pake untuk begadang ?>?!!!! heyy,, gue juga cape. Di saat semua anggota belum ada yang kepikiran buat bikin script, gue sedang bergulat sama imajinasi gue, untuk nyelesein sebuah script..Lo denger itu ?? semua orang cape disini.."

Di saat semua orang beum ada yang kepikiran untuk buat script, gue sedang bergulat sama imajinasi gue untuk nulis script. Paling cepet sampe jam 1 malem. Karena di waktu waktu itu gue dapet ketenangan. OKE. Di sini gue ngga pengen di hargain BERLEBIHAN. Gue hanya ingin ada orang yang menegetahui peran serta gue. Bahkan waktu gue nawari script gue, ada yg cuma bilang, "ya udah, pake itu aja" kata orang itu dengan kejamnya. Malahan yang nyebelin, beberapa anak ga mau baca scriptnya sampe selesai. :padahal cuma BACA, Gue yang stengah mate bikin tu script:.

Oke. 4 orang sahabat gue yang ngucapin terimakasih udah cukup menghibur.
Sampe akhirnya proses itu berjalanlancar dan sesuatu yang di bilang 'tragedi' muncul.
Di situ semua orang benar2 melupakan ANDIL ORANG LAIN, dan merasa, hanya dia yang menyelesaikan film yang beranggotakan sepuluh orang itu.. Semua sibuk menjual apa yang udah mereka lakukan. Tanpa berfikir bahwa kerjasama yang uda kita lakuin sampe sejauh ini, itu bukan proses yang mudah.
Gue tegaskan sekali lagi. GUE BUKAN INGIN PENGHARGAAN BERLEBIHAN. GUE HANYA INGIN DI ANGGAP. GUE HANYA INGIN semua kembali baik. GUE HANYA INGIN SEMUA SELESIA DENGAN BAIK. DAN KITA KEMBALI TERTAWA SAAT FILNYA SELESAI. GUE CUMAN PENGEN SEMAUANYA MERASA MEBUTUHKAN, DAN DI BUTUHKAN.

Tapi ya udahlah, orang2 yang merasa paling penting, udah menghancurkan semuanya. Film itu emang selsesai. Tapi di baluti sama emosi dan pertengkaran.
Bukan pengalaman yang menyenangkan sih, tapi cukup memberi pelajaran
"kalo dalam satu kelompok, bener kata sobat gue, jangan pernah ada yang ngerasa kalo dirinya paling BERPERAN. karena kita satu kelompok, ya perannya sama aja. Dalam satu kelompok, jangan mikirin urusan pribadi, dan kalo ada yang salah, omongin yang bener, jangan di BELAKANG. karena, coba deh pikir, kalo lo ngomong di belakang, bisa jadi tu orang yang lo omongin ga tau. GIMANA JUGA DIA BISA NGERUBAH SIKAPNYA."

Dan gue juga ngiri sama salah satu kelompok. Kelompok ini sendiri yang cerita sama gue, kalo di antara mereka, mereka semua ngerasa ngga bisa semua. Jadi mereka saling membutuhkan. Mereka berjalan beriringan. Ga ada yang NGATUR ga ada juga yang DI ATUR. Semua berhak MENGATUR. Dan semua harus DIATUR. Ga ada yang DOMINAN, dan ga ada yang TENGGELAM.

Dan lu tau, mereka mulus bisa nyelesain filmnya, dengan jalan kaya jalan tol. Dengan senyum yang mereka pasang di akhir film. Yah. Sebuah akhir yang bahagia.

Balik, ke cerita awal. Mungkin dalam 3 minggu ke depan script baru gue bakal kelar dan bisa langsung di film kan. Temen gue mempercayakan sama gue sepenuhnya, dalam PEMILIHAN LAGU, dan bcaksound. Sesuatu yang NGGA GUE DAPETIN dulu. Bahkan untuk backsound yang paling gue inginin. Apa salah gue naro backsound gue, sesuai imajinasi gue ? apa salah gue pengen film itu jadi sesuai pikiran gue pas nulis it. Tapi ya udah lah, toh UDAH BERAKHIR. buat gue sih udah, tapi ngga tau deh sama YANG LAIN..hhhehe peace woii, dunia lebih indah TANPA PERSELISIHAN :D
Mereka juga minta di jelasin untuk tiap scene yang nati gue bikin. Biar berjalan sesuai imajinasi gue. Biar ngga da ynag sok tau, padahal ngga tau.. hhhehe

Ya.. intinya, gue harap film yang ini berakhir bahagia. Walaupun gue hanya scriptmaker. Gue sudah BAHAGIA. karena gue dia anggap.. hahahhahah
dan mereka juga tidak lupa mengucapkan terimakasih. Mereka juga setuju sama pemilihan latar yang gue pake. Mreka nyerahin semuanya sama gue. DAN finaly,, gue SENENG ABISSS"

Saturday, June 6, 2009

d' sicrid guardian angel (part IV)

Hanya Ario..Ario..dan Ario. Hanya nama itu yang menghiasi pikiran Aira di tahun pertamanya di SMA. Tapi Aira juga membenarkan bahwa masa SMA itu juga menyenangkan. Ia merasa lebih di beri kebebasan oleh ke dua orang tuanya. Terlebih, meskipun sudah berbeda sekolah dengan Gress dan Kla, Aira masih sering berkumpul dengan ke 4 sahabat terdekatnya. 5 orang cewek yang terkumpul dalam 1 genk itu, masih sering jalan ber 5. Dan kabar baiknya Dea dan Hanni masuk 1 sekolah dengan Aira.
"Udah lah Ay,, lo liat deh, gue sama Gress. Lu ngga ngiri apa ? liat gue sama Gress nikmatin hidup ?" tanya Hanni ketika Aira dan Dea main ke kelasnya. "Gue nikmatin hidup ko.. ni liat gue senyuumm.. tuh kan ??" jawab Aira polos.
"Udah deh lu ngga usah masang senyum maksa gitu., Gue tau kok Ay,, lu belum bisa lupain Ario kan ? Malah, waktu Vino nembak lu, lu ga terima.. Padahal,, lu sama Vino kan juga udah deket.. Ay,, mu sampe kapan sih lu kayak gini ?? Bentar lagi, lu kelas 2,, Jangan bilang sama gue, lu ngga bakal pacaran gara gara Ario ?? Ay.. pake logika lu dong.. "
"logika ??"
"iya, pake logika lu... lu masih 2 tahun lagi di sini. Dan jangan sampe lu nyia2 in masa SMA lu cuma gara gara dia ! Dia yang belum tentu di luar sana, mikirin lu, dia yang belum tentu masih inget sama lu,, coba ? udah 1 tahunan dia ga ngehubungin lu lagi.." ucap Hanni. Dia antara mereka bertiga, memang Hanni lah yang paling dewasa. Hanni juga yang biasa di jadikan tempat curhat oleh Aira dan Dea.
"iya sih..Tapi gue sendiri juga ngga tau, sampe kapan gue terjebak kaya gini,,Kalo kayak gini terus, mendingan dia bilang aja sama gue, ngga pengen liat gue lagi, nyakitin gue aja sekalian,, biar gue bisa lupain dia. Gue sakit, tapi gue punya alesan buat lupain dia.." jawab Aira jujur.
Ya. Memang itu yang Aira rasakan. Ario, sang guardian angelnya, mengilang dan meninggalkan sebuah ketidakpastian satu tahun lalu.
Sampai akhirnya Aira menduduki bangku kelas 11 di tahun ke duanya di SMP. Dan beberapa minggu setelah itu,,
"Ay,, i..itu..itu kan Ario.. Ya ampuun,, ngga banget deh.." ucap Dea antusias.
"Ay.. gila, Ario beda banget.." tambah Hanni.
"Arioo.." desis Aira pelan.
Ya. Ario. Memang Ario yang mereka lihat. Ario dalam sosok yang lain. Ario yang mengalami perubahan 180 derajat. Ario yang sedang tertawa lebar. Tawa yang dulu jarang terlihat di wajah dinginnya. Perubahan style, perilaku, dan berbagai perubahan lainnya, yang membuat Aira tidak lagi mengenal cowok itu. Cowok yang selama ini hadir di setiap malam di mimpinya. Cowok yang membuat Aira mengunci rapat hatinya, hanya untuk Ario. Terlebih saat Aira melihat seorang cewek cantik yang ada di samping Ario. Cewek cantik yang sedang merangkul Ario mesra itu, mungkin pacarnya.
"Jadi ini yang dia bilang serius belajar ?!! Jadi ini balesan dari penantian gue satu tahun ini !! Airaaa.. lu beg* banget sih,, bisa bisa nya lu nunggu cowok yang bahakan mungkin dalam 1 tahun ini ngga pernah mikirin lu. Lu liat dia sekarang ??!! Dia lupa sama lo. . Gue, dengan kebodohan gue, nganggep dia guardian angel gue.. gue benci Arioooo.." ucapnya dalam hati, di iringi tangis yang pecah ketika ia menuju rumah. Kepastian memang sudah datang. Tapi kepastian itu datang dan terbungkus dengan sebuah kenyataan menyakitkan. Terutama untuk Aira. Yang mungkin butuh waktu lama, untuk bisa membuka hatinya lagi.

@ @ @
Aira's diary
3 Maret 2008

patung es itu kini tlah mencair,
patung es itu kehilangan dinginnya,
kehilangan kilaunya
dan kehilangan beningnya,

waktu telah mengubah es dingin itu,
tak lagi seindah dulu,
tak lagi sedingin dulu,
panas telah menjadi kawannya kini,

aku tak lagi mengenal patung es itu,
memoriku tercabik.
hancur berantakan.
terpecah, hingga aku tak ingin lagi mengenangnya.

bebrapa tahun aku menjaga patung es itu,
berharap suatu saat akupun jadi es seperti dia,
aku merasakan dinginnya tubuhnya,
begitu dingin dan sangat menjagaku.

tapi penantianku selesai.
saat patung es itu mencair,
merubah segalanya,
hingga ku akui, aku tak lagi menginginkanya,

aku memang hanya air,
air bening yang jauh dari kesempurnaan,
hanya setetes,
ya. 1 tetes air bening tak berharga.

tapi detik ini aku masih bertanya,
mengapa patung es ku mencair ?
mengapa ia berubah, hingga akupun tak mempercayai bahwa dia adalh patung es ku,
patung es yang dulu serng membuatku tertawa,
patung es yang dulu menjagaku,
patung es yang selalu berhasil membuatku tersipu malu,
dengan dinginnya,
dngan tetesan air yang jatuh dari tubuhnya,
begitu dingin,

hingga suatu saat, aku tak lagi menemukannya di sudut ruangan hatiku.
dia pergi.
ya. dia memang pergi.
meninggalkan sedikit ketidakpastian yang menggantung di dinding2 hatiku.

semuanya terjawab.
saat aku menemukannya dalam sosok yang lain,
dalam rupa yang lain,
dalam kesejukan yang lain,
hingga aku tidak mengenalnya.
1 jengkalpun.
patung es ku telah berubah menjadi butiran air buram
yang tidak lagi memiliki beningnya,
dan juga kehilangan dinginnya.
bahkan,
tak ada lagi yang menginginkan patung es ku,
seperti dulu.

jika saja,
dia tidak katakan siapa dirinya,
mungkin aku tak akan percaya,
bahwa dia patung es ku.
Yg dulu bersamaku

patung es ku kini berubah,
menjadi titik titik air buram,
yang sekarang menjadi penjaga titik titik air lain.
bukan aku.
Ya. Bukan aku yang sejak dulu menunggunya,
Dengan sabar,
Penuh penantian,
Sampai2 titik2 air seperti ku berharap,
Bhwa suatu saat nanti,
akan berubah mejadi patung es berkilau seperti dia

anggap saja.
patung es ku memang sudah tiada.
mati termakan waktu.
mati dan tak bisa lagi ku miliki.
berharap suatu saat nanti,
akan ada patung es lain,
yang terkunci rapi, di sudut hatiku.

Aira Nevachirra

@ @ @

Ya. Sudah 2 bulan sejak tragedi menyakitkan itu. Dan besok sudah hari pertamanya di kelas 11. Perlahan tapi pasti, luka itu mengering. Meskipun sedikit menyakitkan, setidaknya Aira sudah punya keputusan untuk melupakan Ario. Meskipun bayang bayang cowok itu masih tersisa di pikirannya. Cepat atau lambat, Ario memang harus pergi. Aira juga sudah bisa membuktikan, bahwa tanpa Ario satu tahun ini, ia bisa menjalani hidupnya, tanpa 'sang malaikat penjaga itu'.
"Ay,, lu nebeng sama Ivan aaja ya. Ntar gue cari tebengan lain.." kata Hanni pelan. Ya. Sebuah kebahagiaan lain, di kelas 11 ini, Hanni dan Aira bisa kembali dalam 1 kelas. Seperti kelas 8 dulu.
"Oke.. ntar kita ketemu di restorannya aja ya.." jawab Aira. Ya. Aira memang sudah bisa menata hatinya lagi. Meski kini, kunci hatinya sudah hilang, bahkan mungkin patah tak terganti. Kalaupun benar benar hilang, mungkin hilang dan terbuang di dasar jurang. Dan kini tugas Aira hanya menunggu seseorang mengambil kunci itu, dan mengetuk hatinya. Dan menemui Aira di belakang pintu itu.

@ @ @

Aira's Diary
25 Mei 2008

Kemaren, gue dengerin lagu. Dari hapenya Hanni. Dan ngga tau kenapa, gue suka lagu itu. Lagunya Vidi, nunjukkin keadaan gue banget. Dan lewat lagu itu, juga kaya' seolah2 kasih pesen buat gue, kalo gue harus buka hati gue lagi..
"Apa saja yang membuatmu bahagia
Telah ku lakukan untukmu
Demi mengharapkan cintamu
Kini ku bagai menanti
Datangnya pelangi
Di malam hari yang sepi
Ku sadari yang telah ku lakukan
Membuat hatimu terpenjara
Dan tak kuasa ku membukanya
Walau seluruh dayaku ingin bersamamu
Kunci hatimu patah tak terganti

Reff :
Cinta tak harus memiliki
Tak harus menyakiti
Cintaku tak harus mati
Oh cinta
Tak harus bersama
Tak harus menyentuhmu
Membiarkan dirimu dalam bahagia
Walau tak disampingku
Itu ketulusan cintaku"

by Vidi Aldiano

Aira Nevachirra.

@ @ @

PS: Ceritanya belum selesai loh, rencananya mau gue bikin sampe part V. Maaf yah, kalo dalam "tanggal*nya" gue salah. Soalnya gue paling males nginget nginget tanggal kalo lagi nulis cerpen. Jadi, klo nulis tanggal yan semau gue aja. Oia, satu lagi, itu lagunya Vidi Aldiano yang gue tampilin, sebenernya baru jadi tahun 2009. . :D

penulis,

d' sicrid guardian angel (part III)

"hah ?? Ario berantem sama Ergi ??!! sampe pukul pukulan ?? lo serius Ta ??"tanya Aira saat ia melepas tas selempangnya nya. "iya Ay.. kemaren siang gue liat mereka di depan sekolah.. si Ergi mau nonjok si Ario, tapi Arionya diem aja.. parah parah, sohib bisa brantem gitu" jawab Nita berapi api. "kok bisa ? gw mesti nanya sama Ergi" ucap Aira dalam hati.
Istirahat baru tiba beberapa menit yang lalu. Kelas sepi. Hampir semua anak memburu makanan di kantin. Hanya ada Aira. Ario, dan 2 orang anak lain. Aira berjalan menuju meja Ario dan duduk di depannya. Terlihat sebuah luka lebam ada di pipi kanannya.
"Pipi lo kenapa ?"
"jatoh"
"ngga mungkin"
"terserah kalo ngga percaya"
"gue bukan anak kecil yg bisa di bohongin gitu aja"
"g-u-e j-a-t-o-h" ulang Ario. Aira terlihat kesal.
"udah deh ngga usah bohong lagi. Lu brantem sama Ergi kan ??"
"ngga"
"Arioo !!"
"apa sih ??"
"gue nanya sama lu"
"kan tadi udah gue bilang ngga., lu denger kan??"
"lu tuh ya, emang nyebelin banget tau ngga !! nyesel gue udah khwatir !!!"
Aira lagi lagi meninggalkan Ario yang sedang asyik dengan hapenya.

@ @ @
Sudah hampir 1 bulan sejak desas desus Ario dan Ergi berkelahi. Entah karena apa. Siang itu, Aira, Hanni, Gress, Kla, dan Dea sedang kumpul ber5. "Jadi, Ergi berantem sama Ario gara gara masalah.." ucapan Aira tertahan. "yup. Gara gara Ergi tau, kalo dulu Ario pernah ngasih tau lu, kalu Ergi pernah mukul cewek. Dia kesel katanya.." jawab Gress polos.
Aira semain bersalah setelah siang itu. Karena dengan kata lain, Aira lah yang menyebabkan pertengkaran itu. Sejak siang itu, sudah beberapa kali Aira berbicara pada Ario mengenai maslah itu. Tapi Ario terlihat cuek dan acuh tak acuh. Aira hanya bisa diam dan mencoba mengerti.

@ @ @
"Ra, gue minjem hape lo.." ucap Ario pagi itu. Aira hanya mengangguk dan meminjamkan hapenya. Setelah itu, melanjutkan obrolannya dengan Nita.
"Yahhh.. jatoh" pekik Rei dari belakang. Aira pun menengok, dan melihat hapenya sudah ada di lantai. "Arioo !!!! iih,, sebel, udah berapa kali lu jatohin hape gue ??! nyebeliiiiin.." ucap Aira di depan Ario. "Maaf deh maaf, kan ngga sengaja.. Nih,, gara gara bulu bulu gantungan hape lu,, tangan gue kan gelii" jawab Ario polos. "Arioo !!!!" pekik Aira yang melihat Ario berlari ke luas kelas, dan mengejarnya. Kedua anak ituu menghilang di tengah keramaian anak anak yang sedang menghabiskan waktu istirahatnya.

@ @ @
Aira's Diary
21 Agustus 2007
Gue bener bener bingung. Gue sekarang sedang di hadapakan sama kondisi yang sulit. Ahhhh rasanya gue pengen teriak aja. Makin hari, gue makin ngga ngerti sama Ario, dan sama sikap dinginnya. Tapi sekaligus sama sifat perhatiannya. Bayangin, udah hampir 3 bulan mereka Ario sama Ergi berantem. Dan itu semua GARA GARA gue. Ya ampuun, .. dan yang parah, kemaren, Ario dengan polosnya bilang sama gue, kalo ga ada sedikitpun niat di hatinya kalo dia pengen berantem sama Ergi. Dia cuman ngga mau gue kenapa kenapa. Ya Allah,, gue jahat banget ngga sih. Sekarang juga gue akuin, gue sayang sama dia. Ngga tau kenapa, gue selalu ngerasa, Ario selalu ada waktu gue butuh dia. Gue jadi inget. Beberapa hari yang lalu, gue dapet sms dari seseorang yang bilang kalo teror hape lagi gencar gencar nya, dan dengan radiasi hape dari teror itu, bisa ngebunuh orang. Menurut gosip sih gitu. Gue nanya sama Ario lewat sms. Dan Ario bilang, itu emang bener. Katanya ntar bakal ada orang yang nelpon lu, dan lu bakal mati. Sereeeeem. Padahal itu uda jam 11 malem, dan gue sendirian di kamar. Gue langsung ngadu sama Ario. Gue bilang gue takut, sama ngga bisa tidur, serius, gue langsung nangis ketakutan... huaaaaaaa Ario..Tapi tau ngga apa yang Ario bilang, "udah, pejamin aja matanya. Terus tidur. Kalo perlu biar ngga takut, nyanyi nyanyi ajah, biar ga sepi. Gue ada di sini terus. Ngga akan ada apa apa. Kalo pun ada, lu bisa sms gue, ntar gue telpon lu. Udah, coba tidur, gue jaga lo dari sini..". Wa...... yang ada gue bukannya takut, malah justru deg degan. Gue jadi ngerasa, Ario tuh Guardian Angel gue. Kapanpun gue butuh pertolongan, percaya atao ngga, Ario selalu dateng. Dan,, sekarang,, keadaan jadi maksa gue untuk ngebutuhin dia..

Aira Nevachirra

@ @ @
Sudah hampir 10 bulan sejak Aira duduk di kelas 3. Dan artinya hanya 2 bulan waktu yang ia miliki untuk tetap bersama teman temannya. Termasuk Ario. Guardian Angelnya yang menjelma menjadi manusia.
Siang itu, beberapa anak sedang ribut membicarakan SMA apa yang akan mereka pilih selepas lulus SMP nanti. Dan Ario bilang, dia akan masuk ke sekolah di luar Jakarta. Sebuah sekolah berbasis militer. Ario akan dijaga ketat di sana dengan segala kedisiplinannya. Ya ampun. Aira sangat terkejut. Selama 10 bulan ini mereka dekat, dan Ario bilang akan pergi jauh. Terlebih saat Aira tau,, mungkin dalam 3 bulan, Ario baru bisa pulang. Itupun hanya dalam waktu singkat. Dan itu artinya, Ario tidak akan sempat lagi menemui Airaa...

@ @ @

Hari perpisahan pun tiba. Suatu hari yang sangat menyedihkan. Aira harus berpisah dengan 4 sahabat nya yang mungkin akan berbeda sekolah. Terlebih, ia juga akan berpisah dengan Ario.
Aira memasuki ruangan acara perpisahan. Ia duduk di bangku belakang. Acara terasa membosankan terlebih saat pidato dari beberapa guru. Sampai akhirnya, tibalah acara hiburan. Lampu ruangan di matikan, dan hanya tersisa beberapa buah lampu yang menyorot panggung. Aira menikmati penampilan dari beberapa band, sampai akhirnya..
"Halo,, oh iya, iya,, Ario masih di tempat acara,, iya. ntar Ario langsung pulang" ucap seseorang yang duduk di sampingnya.
Aira pun menoleh. "Ario??!"tanyanya spontan. "Kenapa ?? gue bukan hantu. Jadi lo ngga usah kaget gitu" jawabnya pelan."Sejak kapan lu duduk di situ ??!"tanya aira. "Udah daritadi pas lampunya di matiin. Lu aja yang ga nyadar.." jawabnya lagi.
Satu hari yang terasa sangat menyenagkan, terutama untuk Aira. Sepanjang hari itu, ia ada di dekat Ario. Sebuah perpisahan yang sempurna. Karena percaya atau tidak, setelah itu. Ario dan Aira tak pernah lagi bertemu. Hanya sesekali mereka sms'an. Sampai suatu hari, Ario bilang, ia menyayangi Aira.

@ @ @
Sudah hampir 3 bulan di tahun pertamanya di SMA. Ia masuk SMA yang cukup populer di kotanya. Aira sangat beruntung. Terlebih, ia bisa masuk kesana bersama 2 sahabatnya, Hanni dan Dea. Meskipun 2 sahabatnya yang lain harus masuk sekolah yang berbeda.
"Jadi, Ario bilang dia syang sama lu Ay ?? wah wah.." tanya Dea bersemangat. "Iya..tapi, satu hari setelah itu, dia sms gue, ngga bakal megang hape lagi. Dia juga mau serius untuk sekolah. Buat penjurusan. Dan udah hampir 3 minggu, dia ngga sms gue sama sekali.." jawab Aira sedih. 'Sabar ya Ay.. mungkin emang bukan Ario yang bakal jadi cowok lo.. Liat deh.. di SMA segede gini,, kan banyak cowonya. Siapa tau, ada yang lebih baik dari Ario.. iya kan ?" ucapa Hani membantu. Tidak terbersit sedkitpun rasa cemburu di hatinya. Karena memang, sudah lama, ia tidak lagi menyukai Ario.

@ @ @
8 bulan kemudian..
Minggu depan classmeeting akan dia adakan. Tahun pertama yang Aira lewati dengan hampa. Sebuah ketidakpastian yang Ario tinggalkan, membuat Aira tidak bisa memberikan hatinya untuk siapapun. Matanya seperti tertutup. Setiap malam setelah sms terakhir yang Aira terima dari Ario, hanya dia lewati dengan flashback masa smp nya. terurtama dengan Ario.
Aira memang dekat dengan seorang teman 1 kelasnya. Tapi, karena ketidakpastian itulah, yang memaksa Aira menolak Vano saat Vano menembaknya. Hanya 1 orang yang ia pikirkan. Hanya Ario.

@ @ @

Friday, June 5, 2009

d' sicrid guardian angel (part II)

Aira melangkahkan kakinya secepat mungkin di lorong sekolah yang sudah terlihat sepi. Mungkin bel sudah berbunyi beberapa saat yang lalu. Lorong sekolahnya yang sangat panjang dan berkelok kelok itu, cukup membuatnya sedikit berolah raga pagi itu.
"Alhamdulillah, gurunya belom dateng.." katanya pelan. "Tidur jam berapa lu Jeng tadi malem ?? tumben kesiangan.." tanya Nita ketika Aira merapikan rambut panjangnya yang terlihat kusut.
"Nyindir lu ?? gue kan tiap hari emang kesiangan.. hahaha tidur jam 11.."
"dasar,, kalong.. makannya jangan sms'an mulu sama Ario.. pacaran 1 kelas siih,, jadi repot kan ??"
"hah?!! pacaran sama Ario ?? apaan sihh lu. Lu ketularan orang orang deh..Kan udah gue bilang, gue sama Ario cuma temen. Lagian kalo gue pacaran masa gue ngga bilang bilang lu ??"
"iya dahh,, percaya gue.. "
Mereka menghentikan pembicaraan. Aira memutarkan bola matanya, melihat ke arah belakang. 3 meja di belakangnya masih kosong. Hanya ada Rei. Aira hanya menggeleng geleng. "Pasti tu anak telat lagii" ucapnya dalam hati.
Angka demi angka yang memenuhi papan tulis membuat Aira sedikit bosan. Guru matematikanya sedikit jayus. Setengah jam berlalu sejak bel masuk berbunyi. Tok..tok..tok. Seseorang mengetuk pintu 9E. Seorang cowok dengan rambut berantakan, tas selempang lusuh, celana SMA gombrong yang sudah menyentuh lantai dengan ujung2 nya yang robek karena terinjak injak, dan lebih terlihat seperti seseorang yang baru bangun tidur lalu langsung pergi kesekolah. Beberapa siswa hanya melongo, dan sebagian lagi hanya melihat sekilas dan tidak memperdulikannya. Aira hanya menggeleng, "Ariooo,, tuh anak niat sekolah ngga sihh, aduhh. apaan lagi alesannya telat hari ini ??banjir ? tiap telat pasti alesannya banjir.. padahal uda tau sekarang tuh musim kemarauu..". Nita hanya tertawa mendengar celotehan Aira.
"Misii pak.."
"Arioo,, suda berapa kali kamu telat ? ckckck,, kenapa lagi ? banjir ? heran bapak. Ini mungkin sudah beberapa kalinya kamu mengaku telat karena banjir yang ada di musim kemarau. Bapak curiga, jangan jangan kamu emang tinggal di pinggir kali. Jadi mau huja atau tidak, rumahmu selalu kebanjiiran.."
"Itu pak.. tadi, angkot yang saya taikin mogok.."
"ah,. ada ada saja alasan mu. Sudah, cepat duduk sana.."
Ario menuju bangkunya. Mungkin jika bukan karena otak encer yang di milikinya, guru guru sudah mengeluarkannya dari sekolah sejak dulu.
Istirahatpun tiba. Aira mengeluarkan flashdisk dari tasnya dan menuju bangku Ario. "Nih, materi makalah kelompok kita da di sini semua. Tugas ngerangkum lo, halaman 7-12.."
Ario hanya mengangguk, dan tidak berhenti menulis. Ia terlihat serius dengan buku matematika yang ia pegang. "Iih,, najong. emanggnya gue apaan. Ngomong baik baik malah di cuekin" desis Aira pelan. Aira berjalan meninggalkan bangku Ario.
"lo lagi deket sama Ergi ??!!
sebuah pertanyaa yang tidak terdengar seperti sebuah pertanyaan. Seperti sebuah ancaman. Dengan nada tinggi yang menukik.
"apaan sih lo, nada omongan lo ngga enak banget di denger.."
'sejak kapan lo deket sama dia "
"dia ?? Ergi bukannya sohib lu ?"
"sejak kapan ??!!" Ario mengulangi pertanyaanya dengan nada yang lebih tinggi.
"ap..appaan siih. Gue ngga deket banget kok"
"gue tau, sejak lu minta nomernya Ergi kan ?? trus lu sms dia duluan, deketin dia duluan, dan .."
"stop..stop..stop.. maksud lu apa sih ?? lu mau bilang gue itu cewek carper yang deketin dia duluan ?? eh asal lu tau yah, gue minta nomernya juga waktu itu buat urusan penting. Bukan karena gw pengen deketin dia. Lu tuh nyebelin tau ngga !!"
Aira meninggalkan Ario yang masih belum melepaskan pandangannya dari Aira.

@ @ @
Aira's diary
14 April 2007

Hari ini gue kesel banget sama Ario. Ih.. mau apa lagi sih tu cowok. Nyebelin abis. Gue akuin, gue emang suka sama Ergi. Tapi itu juga gara gara gue sama dia uda deket. Dan gue suka sama Ergi setelah gue deket akhir2 ini. Walaupun pas kelas 8 gue sekelas sama dia, bukan berarti gue suka sama dia daridulu. Gue juga minta nomornya buat urusan waktu itu. Sampe akhirnya sekarang kita sms'an. Heyy. itu di luar keinginan gue kok. Lagian juga cuman suka biasa ajah. Salah emangnya ??!. Dasar Ario. Cowok nyebelin. Mana tadi pagi, dia minjem hape gue lagi. Dan lu tau dia ngapain ?? dia buka buka inbox gue LAGII. Gue tau dari Nisa. Cewek yang duduk di depan dia. Gilaaaa.. ini udah keberapa kalinya dia ngecekin inbox di hape gue. Hampir setiap hari dia kayak gitu. seolah olah gue penjahat teror hape yang mesti dipantau tiap hari. Pantes aja, tadi dia tau kalo gue sms'an sama Ergi. Hhhh.. dosa apa gue sampe kenal cowok aneh gitu. Cowok dingin, aneh, berantakan pula. Heran gue, kok bisa yah, hampir separo cewek di kelas gue suka sama dia. Sampe2 ada acara cemburu sama gue segala. Oh God.... lama lama gue pakein kunci juga tuh hape gue biar dia ga bisa iseng lagi..

Aira Nevachirra.

@ @ @
Pukul 10.30 malam. Aira sudah ada di atas tempat tidurnya. Terbungkus selimut hangat dan memegang segelas susu coklat. Hapenya berdering. 1 pesan di terima.
Aira membuka hapenya. Ternyata dari Ario.
maafin gue soal tadi. Gue ngga bermaksud bikin lo marah. gue cuman ngga mau lu kenapa napa.
Aira agak kaget melihatnya. "gue ?? kenapa napa ?? loh emangnya ada paan sih ? gue cuman sms'an sama ergi. Apanya yang bahaya. Aneh banget.
ngga apa apa.
Hanya itu balasan dari Aira. Sepertinya ia masih sedikit kesal.

@ @ @
"emangnya ada apaan sih ?" tanya Aira di tengah tengah jam pelajaran PLKJ siang itu.
"gw bakal kasih tau lu, asal lu ngga ngomong sama orangnya" jawab Ario.
"apa ?"
"Waktu itu, Ergi pernah nampar cewek gara gara kesel pas sms 'an."
"hah ??!! Ergi mukul cewek ? bercanda lu Yoo"
"terserah lu mau percaya apa ngga. Gue tau, Ergi orang baik. Sangat baik malah. Klo dia ngga baik, gue ngga mungkin temenan sma dia selama ini"
"gue,,gue mesti gimana ?"
"lu berhenti sms dia. Jangan buat maslah baru."
Hanya itu kata kata Ario.

@ @ @
Sudah hampir 2 minggu Aira tidak berhubungan dengan Ergi. Ia mengikuti kata kata Ario. Meskipun sedikit berat, entah kenapa ia begitu mempercayai kata kata Ario. Entah Kenapa.
"Ayyy,, liat nih., Artis luar.. keren kan...." seru Nita dari kejauhan sambil menunjukkan sebuah majalah cetakan luar negeri. Aira hanya mengangguk. "dasar.. maniak." ucapnya pelan.
Ia memtuskan untuk keluar kelas. Untuk menemui ke 4 teman dekatnya yang kebetulan kelasnya terpisah di 4 kelas yang berbada pula. Mereka sudah berteman sejak awal kelas 8. Sudah banyak masalah yang mereka hadapi 1 tahun belakangan, yg membuat mereka semaikn dekat. Kelas yang terpisah tidak membuat mereka terpisah juga. Aira menemui Gress dan Hani. Sedangkan 2 temannya yang lain, Kla dan Dea masih ada di kelasnya. Mengerjakan ulangan susulan. "Hani !! Gress !!"seru Aira. "Woii,, ntar jalan jalan yuk.. kita nonton" ajak Gres. Hani mengangguk. Yup. Rencana pun ditentukan. Diantara mereka ber4, Aira dan Hanni memang terlihat lebih dekat. Mungkin karena dari awal kelas 8, Aira dan Hanni 1 bangku. Belum lagi, Aira dan Hannni pernah bertengkar hebat hingga akhirnya kembali bersatuu. Sejak saat itu mereka semakin dekat.
Hanni dulu pernah menyukai Ario. Hampir 1 tahun. Hanya saja, Nuri jga menykai cowok kucel itu. Dulu, Aira, Hanni, dan Nuri juga cukup dekat. Hingga sebuah maslah besar memecahkan mereka. Hampir 1 tahun, Hanni menutupi perasaannya pada Nuri. Ia tidak ingin Nuri tau, bahwa Hanni pun menyukai Ario. Selama 1 tahun juga, perasaan Hanni benar benar di uji. Hanni harus rela mendengar cerita cerita Nurri yang selalu gencar mengeluarkan jurus pedekate nua dengan Ario.
Beberapa bulan berlalu, semenjak Hanni dan Aro berbeda kelas, Hanni bilang perasaannya menghilang. Lebih tepatnya saat Gio muncul di hidupnya, dan mengalihkan perhatiaannya.
Masalah itu hanya seperti pergi sesaat dan muncul lagi. Hanya saja.. sekarang datang pada orang berbeda. Aira. Ya. Aira yang kini mengalaminya. Di satu sisi ia merasakan sesuatu yang aneh yang mulai merasuki dirinya. Perasaan aneh yang biasa menyinggahi seorang remaja di masa pubernya. Yup. Cinta. Dan di lain sisi, dia menghadapi seorang teman, Nuri yang dulu pernah jadi teman dekatnya, yang juga merasakan perasaan yang sama. Rasa pada sesorang yang sama pula. Ini membingungkan.

@ @ @

Thursday, June 4, 2009

d' sicrid guardian angel (part I)

Pagi yang cukup sibuk. Ya. Terutama untuk Aira. Cewek yang memiliki nama lengkap, Aira Nevachirra itu terlihat sangat sibuk di hari pertamanya di bangku kelas 3, smp purna kencana bangsa.

Nevachirra. Nama panjang yang cukup asing terdengar di telinga orang orang Indonesia itu, membuat Aira sering ditodongi pertanyaan mengenai arti namanya. Tapi cewek itu hanya menggeleng, dan mengakui bahwa nama panjangnya itu hanya kekreatifan orang tuanya saja. Aira pun bertanya pada bunda tercinta nya.
Aira Nevachirra. Neva berarti salju, dan Chirra berarti matahari. Penggabungan 2 kutub yang berlawanan. Lewat nama Nevachirra ini, ayah dan undanya berharap agar Aira dapat memberi kesejukkan di tengah panasnya keadaan dan dapat memberi kehangatan di tengah dinginnya sesuatu. Sebuah arti nama yang indah yang semoga saja membuat Aira di butuhkan di mana saja, dengan kehangatan dan kesejukkan yang dimiliki hatinya.
Aira memasuki mobilnya dan segera menuju sekolah. "9E". Sebuah kelas yang harus Aira tempati 1 tahun kedepan. "9 E ?? Itu ada Nuri, Lia, Nita, Rei, sama..emhh Ario. Haaah ???! Ario ?? Wah, asiik banget Nuri bisa sekelas sama gebetannya. Masuk ahh.." katanya sambil melihat kedalam ruang kelas. Aira berhenti di meja ketiga dari depan, dan duduk dibangkunya. Disampingnya ada Nita yang sedang serius dengan hape dan majalah korea nya.
Nita, adalah teman sekelasnya di kelas 8 lalu. Hanya saja mereka tidak terlalu dekat. Tapi, keadaan yang membuat mereka 1 kelas lagi di kelas 9 selama 1 tahun kedepan, mungkin akan memaksa Aira dan Nita menjadi teman dekat. Terlebih mereka 1 meja. Aira, dengan teman teman barunya, dengan ruang kelas baru pula, akan segera menikmati tahun terakhirnya di smp.

@ @ @

Aira's diary
27 februari 2007

"udah masuk minggu pertama dari waktu kenaikan kelas. Dan sejauh ini gue ngerasa cukup nyaman dengan 9 e. Nita juga baik banget sama gue. Tapi sialnya, Baru minggu pertama udah di suruh bikin persentasi pkn. Ah.. males deh. Gw sekelompok sama Nuri, Nita, Lia, Rei, sama Ario. Yup. Masa 1 kelompok gue mereka mereka lagi. Tambah nyebelin deh. Padahal kan gue lagi pengen bersosialisasi.. hahaha. Tapi ya udah lah. Tadi, pas pembuatan kelompok, Rei sama Ario minta 1 kelompok. Mereka emang ngga kenal sapa sapa lagi, selain temen temen sekelasnya dulu. Dan gue bakal start cari gebetan baru. Ahhh.. jadi sangat bersemangat. Apalagi, liat Nuri yang bisa 1 kelas sama Ario.."

Aira Nevacherra

@ @ @
Mata Aira sudah terasa sangat berat sekarang. Belum lagi bakteri perutnya yang sudah menggelar konser besar besaran. Hanya 1 keinginannya sekarang. Aira ingin cepat cepat pulang dari tempat lesnya. Yup. penantiannya selesai. Kegiatan les pun berakhir. Ia pun menunggu jemputannya. Sesuatu yang bergetar dui kantong roknya, membuatnya kaget. Sebuah sms masuk. Ra, besok jangan lupa pelajarin materi persentasi biologi. "Dari Ario.. hhhhh"
SSuda hampir 2 bulan mereka 1 kelas, dan mereka cukup dekat. Mungkin karena hampir di setiap pembentukan kelompok, mreka 1 kelompok. Belum lagi Absen mereka yang bersebelahan.
Hah ?? materi biologi, bukannya besok persentasi sejarah ?
10 menit berlalu
iih.. biologi tauu..
Begitulah seterusnya, Kegiatan itu berlangsung hingga larut malam. Sebersit rasa bersalah muncul di hati Aira. Aira mengetahui bahwa Nuri pernah menyukai Ario. Meskipun sekarang, Nuri yang melihat kedekatan Aira dan Ario mengatakan bahwa ia tidak lagi menyukai Ario.
Pagi pun datang dan Aira memulai kegiatan sekolahnya lagi. Sutau kegiatan yang sudah terasa agak membosankan, kalo ia boleh berkata jujur. Persentasi pkn dimulai. PKN ??? yup. jam pertamadilalui dengan persentasi. "Ariooooo !! lu bilang hari ini kagak persentasi pkn. Aduh, mampus deh gue. Gue ngga apal materi sama sekali. Mana tu guru killer abis. ." ia tak henti merutuki dirinya sendiri. "Sori deh sorii, gue juga ngga tau.." jawab Ario tak kalah cemas. "Makannya jangan sok tau. Aduh, mana gue juru bicara lagi.. ntar kalo gue di telen sama dia gimana ?? gara gara ngga apal materi, padahal gue penyaji. " jwab Aira lagi. "Udahh, usaha aja dulu.." kata Ario sesaat sebelum mereka maju. "elu mah enak, tinggal ngomong" Aira menjadi semakin takut. Persentasi pun berjalan mulus di menit menit pertama. Tapi beberapa saat kemudian Aira mulai tersendat sendat. "Syarat negara berdaulat terbagi atas.. emh,, terbagi ataaas..' yup. dia berhenti bicara. Wajah guru pknnya sudah mulai berubah sengit.
"terbagi atas 4 macam, dan..." Ario mengambil alih posisi jubir. Aira mundur kebelakang dan mulai bernafas lega. Persentasi berakhir sukses. Ternyata Ario bilang, saat Aira maju, ia membaca materi singkat dengan pemahaman yang ekspres juga.
Lagi lagi seperti ini. Sudah kesekian kalinya Ario menyelamatkan Aira. Ketika ulangan, maslah dengan shabatnya, dan banyak masalah lain. Ario, cowok super duper dingin, cuek, dan berantakan itu, berhasil membuat arneta kebingungan. Belum lagi, banyak sekali cewek di kelasnya yang menyukai Ario. Ntah knapa. Padahal, selain dengan Aira, Ario mempuya sedikit masalah dalam hal komunikasi. Terlebih dengan cewek.

@ @ @
Aira's diary
2 April 2007

Lagi lagi begini. duh,, maunya apa sih tu cowok. Ngga puas puas bikin gue bingung. Awalnya, gue pikir ini cuman perasaan gue doang. Ya. Gue akuin. Ario emang deket sama gue. Tapi kan cuman sebatas temen. Gue juga jarang ngobrol selain maslah pelajaran. Tapi, anak anak kelas nyangka nya, gue sama Ario udah jadian. Mereka berfikir karena dulu, pas kelas 8 gue sekelas ma dia, sekarang gue udah deket banget. Padahal mah boro boro. Pas kelas 8 juga gue bahkan ngga pernah ngobrol berdua sama dia. Lagian juga, kan sekarang gue lagi deket sama temennya, si Ergi. Ario sama Ergi tuh temen deket. Pokoknya udah kaya panas sama matahari deh. Dimana ada Ario, pasti ada Ergi. Awlnya, gue biasa aja ngadeppin gosip ginian, tapi lama lama risih juga. Srkarang gue sama Nuri agak jauh. Mungkin Nuri cemburu. Ahh,, gue ngga mau jadi orang jahat. Masa, gue bilang gini sama Ario, "Yo,, jangan deket deket gue ah. Risi tau.." . Ntar yang ada gue di bilang kepedean lagi. Belum lagi, Ario udah beberapa kali nolong gue. Menurut daya ingat gue sih, waktu itu dia pernah nolongin gue pas ada sms teror dari cewek yang ngerasa cowoknya gue rebut. Padahal, kenal juga kagak. Terus pas ulangan TIK yang materi nya internet. Gue bener bener ga belajar waktu ulangan semester itu. Eh, tau ngga Ario ngapain ?? dia ngasihin lembar soal yang udah dia isi lengkap ke gue. Gue langsung tenang. Ario emang berbakat kalo udah menyangkut teknologi kaya internet gitu. dia aja di julukin bapak teknologi di kelas gue. .

Aira Nevachirra.

@ @ @