Friday, October 30, 2009

kebencian

ketika semua dendam belum sempat terbalaskan
ketika rasa sesal beberapa tahun lalu belum sempat menghilang
ketika pintu harapan masih tebuka lebar
dan ketika waktuku terbuang sia sia hanya untuk orang yang tak kan pernah datang

puisi ini bukan untuk meminta rasa kasihan
bukan untuk meminta rasa simpati
hanya ungkapan sebuah rasa lega
yang kini berdiam di dada

aku tau semua memang sudah yang terbaik
dia memilih seseorang yang benar benar membutuhkannya
melebihi aku
dia memilih seseorang yang lebih membutuhkannya
bukan aku

memang sulit tuk aku mengerti
tapi aku sadar
dan dengan kesadaranku
akan lebih mudah untuk mengikhlaskannya

sekarang aku berjalan ringan
aku tersenyum melihat semua kebahagiannya terukir indah di ujung mataku
walau bukan aku yang bahagia bersamanya
tapi suatu saat aku harap,
dia juga akan bahagia saat melihatku bahagia
bersama orang yang ku sukai
meski bukan dia

semua terasa lebih menyenangkan,
tanpa dendam,
tanpa rasa sesal,
dan tanpa kebencian

teruslah kepakka sayapmu bersamanya
tunggulah aku
karena kelak aku juga akan mengepakkan sayapku
dengan sang pemilik kunci hatiku
teruslah umbar senyum bahagiamu
bersama dia
karena kelak aku juga akan selalu berbahagia,
untuk mu, untuknya, dan untuk diriku :D

14-06-2009

Tuesday, October 20, 2009

It's dedicated to...

ketika aku melihat dia
untuk terakhir kalinya
tersirat sebuah senyuman di tetes-tetes air matanya
merobek luka demi luka
yang hanya meninggalkan sebuah kata :
"selamat tinggal untuk selamanya"

ketika harapan hanya tinggal harapan
ketika kenangan terasa begitu menyakitkan
ketika siang itu berhadiahkan tangisan
dan ketika gadis itu tinggal kenangan

manusia tak akan pernah mengerti
apa maksud semua ini
mengapa dia yang harus pergi
atau mengapa Allah tak lagi
ingin dia untuk tetap di sini

dedicated to : Esther Natalia Lallo
Our Lovely Friend
We'll always remember you :)